(Susi Handayani)
Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses
kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai filosofis ajaran islam berdasarkan
Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Dengan kata lain ilmu pendidikan islam
adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam.
Selain itu Ilmu Pendidikan Islam tidak memiliki karakter yang
sekuler sebagaimana yang terdapat dalam budaya barat. kata “Islam” yang berada
dibelakang Ilmu “Pendidikan” selain menjadi sumber motivasi, inspirasi,
sublimasi, dan integrasi bagi pengembangan Ilmu Pendidikan, juga sekaligus
menjadi karakter dari Ilmu Pendidikan Islam itu sendiri. Islam yang menjadi
karakter Ilmu Pendidikan ini memberikan prinsip tentang keharusan berserah diri
dan mengikuti perintah serta aturan Tuhan jika ingin sukses (QS Yunus, [10]: 72
dan 84; Al-Baqarah [2]: 128,132 ; Al-Maidah
[5]:44; Yusuf [12]: 101, Al-A’raf [46]: 15). Tidak ada pemisahan antara
urusan dunia dan akhirat (Al Baqarah [2]:201); menyandangkan ilmu dan agama (QS
Al-Mujadilah [58]: 11), memadukan akal, hati, dan perasaan (QS Al- Nahl [16]:
78) dan nilai-nilai moral Islam lainnya.
Ilmu pendidikan Islam yang berkarakter adalah Ilmu Pendidikan yang
sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam alquran dan Sunnah.
Karakter ajaran islam yang selanjutnya menjadi karakter Ilmu Pendidikan Islam
tersebut menjadi pembeda antara Ilmu Pendidikan yang berasal dari barat dengan
ilmu pendidikan Islam. Sebagian orang berkata bahwa ilmu pendidikan itu netral
dan tidak ada hubungannya dengan agama, dengan alasan jika ada ilmu pendidikan
islam, maka ada ilmu pendidikan Kristen, hindu, budha dan sebagainya. Pendapat
yang demikian itu menggambarkan tentang ketidaktahuannya tentang urusan agama
dan dunia.
Dalam Islam agama mendasari aktivitas dunia, dan aktivitas dunia
dapat menopang pelaksanaan ajaran agama. Islam bukan hanya sekedar mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan sebagaimana yang terdapat pada agama lain,
melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan
dunia. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia
melalui Nabi Muhammad SAW. Dengan karakternya yang demikian itu, maka
Pendidikan Islam tidak mendikotomikan agama dan ilmu. Dalam islam agama
menetapkan tujuan yang harus dicapai manusia, sedangkan ilmu membantu
mempercepat sampainya pada tujuan tersebut. Seseorang yang ingin melaksanakan
ajaran agama dalam bentuk menunaikan ibadah haji, misalnya, ia membutuhkan
produk ilmu dan teknologi berupa pesawat udara. Islam juga memandang bahwa
manusia adalah makhluk yang disamping memiliki keunggulan dan keistimewaan,
juga memiliki keterbatasan. Fisik, akal, perasaan, dan potensi lainnya yang
dimiliki manusia serba terbatas. Untuk itulah agama datang melengkapi,
menolong, menyempurnakan pengetahuan yang terbatas itu. Ilmu yang bersumber
pada rasio memerlukan agama yang berasal dari Tuhan. Ilmu yang kebenarannya relatif
harus tunduk kepada agama yang kebenarannya mutlak. Ilmu yang hanya berbicara
hal-hal yang bersifat empiris perlu disempurnakan dengan agama yang berbicara
tentang yang ghaib.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, tidak pada tempatnya untuk
mengatakan bahwa di dalam Alquran terdapat seluruh ilmu pengetahuan, karena
walaupun pernyataan tersebut secara lahiriah ingin mengagungkan Alquran, tetapi
sebaliknya pernyataan tersebut dapat menjatuhkan kedudukan Alquran. Ilmu pengetahuan
kebenarannya relatif, bisa salah dan suatu saat tidak diperlukan lagi. Jika di
dalam Alquran terdapat seluruh ilmu pengetahuan, boleh jadi akan ada ayat-ayat
Alquran yang relatif kebenarannya sehingga bisa dibatalkan. Keadaan ini tidak
boleh terjadi.
Menghubungkan Islam (Alquran) dengan Ilmu pengetahuan, termasuk
dengan Ilmu Pendidikan, bukan dengan melihat, misalnya adakah teori relativitas
atau bahasan tentang angkasa luar; adakah ilmu komputer tercantum dalam Alquran
dan sebagainya; tetapi yang lebih diutamakan oleh Alquran adalah melihat adakah
jiwa ayat-ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya, serta
adakah satu ayat Alquran yang bertentangan dengan hasil penemuan ilmiah yang
telah mapan? Dengan kata lain, Alquran meletakkan ilmu pengetahuan pada sisi social psychology (psikologi
sosial)-nya, dan bukan pada sisi history
of scientific progress (sejarah perkembangan ilmu pengetahuan)nya.
Selanjutnya perlu ditambahkan, bahwa sekalipun terdapat kata Islam
dalam Ilmu Pendidikan Islam, namun dalam Ilmu Pendidikan Islam bukanlah Alquran
atau setara dengan Alquran. Bagaimanapun hebatnya, Ilmu Pendidikan Islam adalah
sebagai sebuah hasil Ijtihad yang tidak luput dari kesalahan. Namun demikian,
ilmu pendidikan Islam bukan pula ilmu yang liberal atau bebas nilai. Ilmu
Pendidikan Islam adalah hasil ijtihad yang dibimbing oleh ajaran Islam yang
bersumber pada Alquran dan al-Sunnah. Bimbingan tersebut antara lain terlihat
pada adanya nilai-nilai ajaran Alquran sebagaimana tersebut di atas yang menjadi
prinsip pengembangan ilmu pendidikan Islam tersebut, dan sekaligus menjadi
karakternya. Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu yang dihasilkan
melalui ijtihad yang terbimbing oleh nilai-nilai ajaran Alquran dan al-Sunnah
dan bukan ilmu pendidikan Barat yang didasarkan pada hasil ijtihad manusia
semata-mata.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat diperoleh pengertian
bahwa Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu yang membahas berbagai teori, konsep,
dan desain tentang berbagai aspek atau komponen pendidikan: visi, misi, tujuan,
kurikulum, proses belajar mengajar dan sebagainya yang didasarkan pada
nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana terdapat di dalam Alquran dan al-Sunnah. Kata
Islam yang berada di belakang kata ”Ilmu Pendidikan,” selain berfungsi sebagai
sumber informasi, motivasi, dan tujuan, juga menjadi karakter Ilmu Pendidikan
Islam, yang selanjutnya membedakan dirinya dengan Ilmu Pendidikan yang berasal
dari Barat. Dengan karakternya yang demikian itu, Ilmu Pendidikan Islam, bukan
ilmu yang bersifat ekslusif dan statis, melainkan ilmu yang terbuka, menerima
berbagai pengaruh dari luar, dan terus mengalami perkembangan sepanjang
pengaruh tersebut tetap sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Referensi
Nata, Abuddin, Ilmu
Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner, Rajawali Pers: Jakarta,
2009.