(Susi Handayani)
Ilmu pendidikan Islam,baik secara teori maupun praktik, berusaha
merealisasikan misi ajaran Islam ke dalam jiwa umat manusia, mendorong
penganutnya untuk mewujudkan nilai-nilai Alquran dan Al-Sunnah, mendorong
pemeluknya untuk menciptakan pola kemajuan hidup yang dapat menyejahterakan
pribadi dan masyarakat, meningkatkan derajat dan martabat manusia, dan
seterusnya.[1]
Ilmu pendidikan Islam bertujuan memberikan penjelasan teoritis
tentang tujuan pendidikan yang harus dicapai, landasan teori, cara, metode
dalam mendidik, dan seterusnya.[2]
Tujuan Ilmu Pendidikan Islam lebih lanjut dapat dikemukakan
sebagai berikut:
Pertama, melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan Islam
yang merangkum aspirasi atau cita-cita islam yang harus diikhtiarkan agar
menjadi kenyataan.
Kedua, memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan
dalam segala aspeknya bagi pengembangan ilmu pendidikan islam tersebut. Ia
memberikan bahan masukan yang berharga kepada ilmu ini.
Ketiga, menjadi korektor terhadap kekurangan teori-teori yang dipegangi
oleh ilmu pendidikan Islam sehingga antara teori dan praktik semakin dekat dan
hubungan antara keduanya bersifat interaktif (saling memengaruhi).[3]
Melalui berbagai pendapat tersebut di atas, diketahui dengan jelas
bahwa Ilmu pendidikan Islam memiliki tujuan yang mendasar dan strategis.
Dikatakan mendasar karena melalui ilmu pendidikan Islam dapat ditemukan teori,
konsep, dan prinsip-prinsip yang dapat digunakan yang dapat digunakan dalam
merumuskan berbagai komponen pendidikan: visi, misi, tujuan, kurikulum, proses
belajar-mengajar dan seterusnya.
Kemudian dikatakan strategis karena dengan ilmu pendidikan Islam,
proses pendidikan akan berjalan secara sistematis dan efektif dalam rangka
menghasilkan lulusan pendidikan yang bermutu dalam segala aspeknya: pengetahuan,
wawasan, keterampilan, mental spiritual, akhlak, dan kepribadiannya.
Keterbelakangan pendidikan Islam yang umumnya terjadi saat ini, antara lain
karena kegiatan pendidikan yang umumnya berlangsung di masyarakat masih
dilaksanakan secara konvensional, hanya bermodalkan niat dan semangat, tetapi
tidak didukung dengan teori dan konsep yang mapan dan telah terbukti
efektivitasnya.
Referensi
Nata, Abuddin, Ilmu
Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner, Rajawali Pers: Jakarta,
2009.
[1]H.M.
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu
Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet. 1, hlm.3-4.
[2]Ahamd
Tafsir, Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam
(Pandangan Empiric), dalam ahmad tafsir (ed.), epistemologi untuk ilmu
pendidikan islam, (Bandung: Fakulatas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1995),
hlm. 7.
[3] Hery
Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996), cet. 1, hlm. 14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar